Video Ariel-Cut Tari, Video mesum yang diperankan tiga orang mirip tiga artis papan atas Indonesia Ariel Peterpan, Luna Maya dan Cut Tari mem-booming di Bumi Galaherang.
Sejumlah warga termasuk kalangan remaja tak terkecuali ibu rumah tangga, kerab membicarakan kasus ini. Celakanya, video yang disinyalir artis idola kaulamuda tersebut juga ditonton pelajar berusia belasan tahun.
Video Ariel Cut Tari Heboh berita tersebut membuat warnet kebanjiran pengunjung dari kalangan siswi SMP dan SMA. Mereka tak segan-segan mengaku sedang mencari video panas orang yang mirip artis pujaannya. “Mau lihat video ariel dan Luna Maya serta Cut Tari bang, ke mana alamatnya,” tanya seroang siswi SMP yang mengenakan kaos putih bergambar boneka dengan rok biru seragam sekolahnya kepada EQUATOR saat dijumpai di salah satu warnet di Mempawah siang kemarin seraya tersipu.
Tak hanya itu, sejumlah pengguna jejaring sosial Facebook kerab membicarakan kasus tersebut. Di antaranya ada yang sengaja meng-upload video orang yang mirip Ariel dan Luna Maya melalui tautan video jejaring sosialnya. Sejumlah pelajar juga memiliki video tersebut di telepon genggamnya.
Melihat fenomena itu, tokoh masyarakat dan tokoh agama prihatin. “Jelasa kita merasa prihatin dengan menyebarnya video yang katanya artis Indonesia, kemudian video itu dikonsumi khalayak ramai, termasuk anak-anak,” ketus Ustaz M Solihin SPdi kepada wartawan koran ini via seluler, sore kemarin.
Menurut dia, kemajuan informasi dan komunikasi membuat hal negatif maupun positif mudah tersebar. Namun remaja bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Orangtua juga mesti pandai-pandai agar anaknya tidak terpengaruh dengan tidak terlalu membicarakannya terutama kepada anak-anak.
“Jika ada tayangan infotaiment yang memberitakan persoalan tersebut, sebaiknya chanelnya dipindahkan saja jika anak-anak ikut menontonya. Sebab tayangan berita tersebut tentu tidak pantas dikomsumsi anak-anak,” sarannya.
Hal itu sangat penting. Sebab jika-anak-anak mengetahui terlalu jauh sementara orangtua tidak bisa menjelaskan secara bijak, tentu akan membuat penasaran anak. Terdorong rasa ingin tahu, anak akan mencari video tersebut, termasuk mendatangi warnet.
“Tentu kita tidak mau moral generasi muda kita rusak gara-gara mengikuti tingkah pola negatif dari tayangan video dimaksud. Untuk itu diharap semua lapisan masyarakat, terutama orangtua dan guru disekolah mengantisipasi indikasi kerusakan moral generasi muda kita,” sarannya.
Terpisah, tokoh Mayarakat Mempawah, Baharudin Sjarir juga prihatin. Dia mengaku sedih dengan beredarnya video mirip artis yang banyak diburu pelajar tersebut. “Saya merasa sedih dengan hal ini. Usia pelajar yang belum layak menyaksikan hal yang tidak senonoh tersebut, kini sudah tidak bisa kita cegah lagi. Di sini Bupati Pontianak selaku kepala daerah harus mengambil kebijakan mengenai usaha warnet di daerah ini. Banyak video yang mereka dapatakan dari warnet,” ujarnya.
Kebijakan itu, menurutnya, pengelola warnet bisa mengeluarkan larangan bagi pengunjung di bawah usia 17 tahun. “Atau juga perlu pengawasan terhadap warnet. Sebab disinyalir ada pihak warnet yang sengaja memperjualbelikan video tersebut,” katanya.
Bupati Ria Norsan MM, MH yang dihubungi kemarin sore via selulernya belum bisa memberikan tanggapan karena sedang menerima tamu . “Maaf ya, nanti, saya masih ada tamu,” ujarnya melalui seluler.
Sejumlah warga termasuk kalangan remaja tak terkecuali ibu rumah tangga, kerab membicarakan kasus ini. Celakanya, video yang disinyalir artis idola kaulamuda tersebut juga ditonton pelajar berusia belasan tahun.
Video Ariel Cut Tari Heboh berita tersebut membuat warnet kebanjiran pengunjung dari kalangan siswi SMP dan SMA. Mereka tak segan-segan mengaku sedang mencari video panas orang yang mirip artis pujaannya. “Mau lihat video ariel dan Luna Maya serta Cut Tari bang, ke mana alamatnya,” tanya seroang siswi SMP yang mengenakan kaos putih bergambar boneka dengan rok biru seragam sekolahnya kepada EQUATOR saat dijumpai di salah satu warnet di Mempawah siang kemarin seraya tersipu.
Tak hanya itu, sejumlah pengguna jejaring sosial Facebook kerab membicarakan kasus tersebut. Di antaranya ada yang sengaja meng-upload video orang yang mirip Ariel dan Luna Maya melalui tautan video jejaring sosialnya. Sejumlah pelajar juga memiliki video tersebut di telepon genggamnya.
Melihat fenomena itu, tokoh masyarakat dan tokoh agama prihatin. “Jelasa kita merasa prihatin dengan menyebarnya video yang katanya artis Indonesia, kemudian video itu dikonsumi khalayak ramai, termasuk anak-anak,” ketus Ustaz M Solihin SPdi kepada wartawan koran ini via seluler, sore kemarin.
Menurut dia, kemajuan informasi dan komunikasi membuat hal negatif maupun positif mudah tersebar. Namun remaja bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Orangtua juga mesti pandai-pandai agar anaknya tidak terpengaruh dengan tidak terlalu membicarakannya terutama kepada anak-anak.
“Jika ada tayangan infotaiment yang memberitakan persoalan tersebut, sebaiknya chanelnya dipindahkan saja jika anak-anak ikut menontonya. Sebab tayangan berita tersebut tentu tidak pantas dikomsumsi anak-anak,” sarannya.
Hal itu sangat penting. Sebab jika-anak-anak mengetahui terlalu jauh sementara orangtua tidak bisa menjelaskan secara bijak, tentu akan membuat penasaran anak. Terdorong rasa ingin tahu, anak akan mencari video tersebut, termasuk mendatangi warnet.
“Tentu kita tidak mau moral generasi muda kita rusak gara-gara mengikuti tingkah pola negatif dari tayangan video dimaksud. Untuk itu diharap semua lapisan masyarakat, terutama orangtua dan guru disekolah mengantisipasi indikasi kerusakan moral generasi muda kita,” sarannya.
Terpisah, tokoh Mayarakat Mempawah, Baharudin Sjarir juga prihatin. Dia mengaku sedih dengan beredarnya video mirip artis yang banyak diburu pelajar tersebut. “Saya merasa sedih dengan hal ini. Usia pelajar yang belum layak menyaksikan hal yang tidak senonoh tersebut, kini sudah tidak bisa kita cegah lagi. Di sini Bupati Pontianak selaku kepala daerah harus mengambil kebijakan mengenai usaha warnet di daerah ini. Banyak video yang mereka dapatakan dari warnet,” ujarnya.
Kebijakan itu, menurutnya, pengelola warnet bisa mengeluarkan larangan bagi pengunjung di bawah usia 17 tahun. “Atau juga perlu pengawasan terhadap warnet. Sebab disinyalir ada pihak warnet yang sengaja memperjualbelikan video tersebut,” katanya.
Bupati Ria Norsan MM, MH yang dihubungi kemarin sore via selulernya belum bisa memberikan tanggapan karena sedang menerima tamu . “Maaf ya, nanti, saya masih ada tamu,” ujarnya melalui seluler.
0 komentar:
Posting Komentar